✅Implementasi Kurikulum Merdeka Oleh Sekolah Penggerak
Sekolah penggerak merupakan wujud dari visi pendidikan Indonesi yang maju, berdaulat, mandiri dan berkepribadian oleh Kemendikbudristek. Fokus utama program ini adalah pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan cakupan kompetensi numerasi, literasi hingga penguatan karakter. Untuk memotret keseruannya, rombongan Kemendikbudristek berkesempatan berbincang langsung dengan kepala sekolah, guru, pengawas dan beberapa siswa si SMA Plus Budi Utomo, Makassar.
Program ini merupakan penyempurnaan dari program transformasi sekolah negeri / swasta sebelumnya yang dilakukan secara bertahap dan terintegrasi dengan motor penggeraknya pada kepala sekolah dan guru untuk menghasilkan lulusan kompetitif. Walauun masih kerap ditemui kepala sekolah yang masih belum memahami program tersebut.
Hal tersebut juga dirasakan oleh kepala sekolah SMA Plus Budi Utomo, Dede dan beberapa kepala sekolah lainnya di daerah setempat. Namun setelah mengetahui visi program sekolah penggerak sama dengan visi sekolahnya yaitu pembangunan karakter, ia memberanikan untuk mendaftar.
Ia diharuskan menaklukan soal esai yang cukup banyak dengan ketentuan tertentu dalam pengisiannya. Pertanyaan esai tersebut adalah seputar aktivitas dan pengalamannya selama menjadi kepala sekolah khususnya dalam hal manajerial.
Selanjutnya adalah tahap tes praktik mengajar, namun tahap ini tidak terlalu sulit baginya karena basicnya adalah seorang guru. Setelah tahap tersebut Dede melanjutkan pada tes wawancara yang pertanyaannya seputar esai yang telah dikerjakan. Setelah berbagai tahapan tersebut, sekolahnya dan 9 sekolah lainnya di kota Makassar (5 sekolah swasta dan 4 negeri) lolos dan terpilih sebagai sekolah penggerak.
Manfaat Mengikuti Program Sekolah Penggerak Dari Kemendikbudristek
Perbedaan nyata sebelum dan sesudah mengikuti program tersebut dirasakan Dede. Ia merasakan peningkatan capaian pembelajaran siswa yang linier dengan motivasi belajarnya.
Pada awal kegiatan ia dan tim guru melakukan asesmen lebih dulu untuk memetakan kompetensi, siswa untuk mengetahui karakteristiknya. Asesmen juga dilakukan pada aspek nonkognitif guna mengetahui background budaya, keluarga hingga psikologisnya.
Dari hal ini guru akan mempunyai acuan dalam menentukan model atau gaya pembelajaran yang tepat dari sisi visual, auditori hingga kinestetiknya. Pada kurikulum Merdeka siswa belajar sesuai levelnya, berbeda dengan kurikulum 2013 sebelumnya.
Siswa akan lebih fleksibel dalam belajar, sebab guru berperan sebagai fasilitator dalam penyampaian materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan dinamis dan fleksibelnya proses pembelajaran siswa akan mengalami secara langsung praktik dalam melakukan penalaran kritis.
Siswa juga akan belajar mengemukakan pendapat lewat presentasi maupun musik dan ia juga melakukan evaluasi untuk mengetahui dampak penerapan kurikulum pada guru dan siswa. Tantangan besarnya disini adalah mengubah pola pikir rekan guru dengan kurikulum terbaru.
Pada kesempatan ini juga hadir Darma S. Landre selaku Pengawas Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel untuk mendukung program tersebut. Ia mengawasi pelaksanaan program untuk memastikan guru dapat mengimplementasikan materi selama pelatihan.
Ia juga melibatkan komite sekolah dalam penyusunan POS agar dalam menjalankan program, guru dan sekolah mendapatkan arahan yang jelas. Untuk mengukur keberhasilannya, evaluasi juga dilakukan secara berkala.
Pengamatan dan evaluasi tersebut memberikan kesimpulan bahwa siswa lebih antusias dalam penerapak kurikulum Merdeka. Siswa lebih menyukai aktivitas pembelajaran yang berbasis praktik seperti membuat kerajinan, memasak hingga mempelajari kesenian daerah. Hal tersebut juga diperkuat dengan pengakuan Muhamad Rokyan selaku salah satu peserta didik.
saat menampilkan hasil karya kuliner khas yaitu pisang epe dan nasu palekko. Rokyan mengungkapkan bahwa ia sangat senang mempunyai pengalaman memasak dengan guru dan siswa lainnya.
Hal senada juga diungkapkan Kirana Frizky Amelia siswa kelas X saat menjalankan praktik pembelajaran kearifan lokal serta kampanye anti perundungan. Sebelum kegiatan dimulai ada pembagian tugas kepada setiap anggota kelompok. Menurutnya siswa dan guru akan belajar bersama dan sama-sama mempunyai peran agar karyanya sukses.
Posting Komentar untuk "✅Implementasi Kurikulum Merdeka Oleh Sekolah Penggerak"